Sabtu, 14 Juli 2012

Melihat Jakarta dari kost

Kota Jakarta selalu mengisi layar  televisi, kalau tidak berita, sinetron atau acara lainnya. Seakan belum menjadi orang Indonesia kalau tidak tahu Jakarta.

Saking seringnya dibombardir tentang jakarta imajinasi kitapun terbentuk bahwa jakarta adalah kota yang wah...seakan takut untuk mendekat, yang kita berani hanya mengambil gaya berpakaian atau bahasa gaulnya saja (minimal nulis status di fb) biar agak mirip orang jakarta, biar juga dipandang wah...

Ke kota Jakarta untuk mengunjungi bisa dikatakan misi yang mustahil, diperlukan anggaran yang tidak sedikit untuk orang seperti kami ini yang berada daerah timur Indonesia, tetapi untuk para PNS kadang misi ini tidak jadi mustahil, ketika beruntung dikirim untuk mewakili kantor mengikuti pelatihan atau penataran.

Momen ini sangatlah ditunggu, kesempatan melihat ibukota negeri inipun bisa tersampaikan ditambah uang saku hasil pelatihan/penataran, terasa sangat istimewa mimpi belanja barang-barang bagus terwujudkan.

Cara kedua untuk bisa sampai ke Jakarta adalah melanjutkan studi pendidikan, ini adalah alasan terkuat, biasanya mendapatkan beasiswa kuliah dari kantor. Nah...kalau yang kedua ini bisa sampai puas di jakarta dan harus hidup bertahun-tahun di Jakarta.

Hidup sebagai orang Jakarta dimulai, jangan kaget hari-hari pertama dimulai dengan bahagia, anda disuguhi berbagai hal yang baru yang membuat anda tercengang selanjutnya tabungan andapun terkuras pelan dan pasti. Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat keuangan anda porak-poranda hidup di jakarta

  1. Biaya kost, jangan kaget sewa kamar kost yang di isi lemari, tempat tidur dan satu meja belajar yang saling berhimpitan bisa sama dengan kita sewa satu rumah besar di kampung.
  2. Upgrade penampilan, ini adalah godaan terbesar. Dengan banyaknya pusat perbelanjaan dan mall yang menyajikan jutaan koleksi pakaian hanya sedikit orang yang mampu menghindarinya, ditambah penampilan awal kita yang dari kampung penuh kesederhanaan (bersinonim  dgn kampungan) menjadi tidak percaya diri dan evolusi penampilanpun dimulai, pelan tapi pasti dari model rambut sampai sepatu.
  3. Wisata, namanya di negeri orang dan tak tentu bisa berkunjung lagi, kesempatan waktu digunakan untuk mengunjungi tempat rekreasi terbaik, dan Jakarta menawarkan banyak tempat-tempat seperi ini. Tidak hanya sekali bahkan dua tiga kali mengunjungi tempat yang sama untuk memuaskan diri.
  4. Pameran, barang-barang yang ditawarkan memang dengan harga miring apalagi dibandingkan dengan di kampung yang sudah melewati beberapa tangan distribusi, hasrat ingin membeli kadang sudah mengalahkan logika pertimbangan keuangan.
  5. Menikmati hiburan, Jakarta sebagian kotanya memang didesain untuk hiburan, bersentuhan dengan hiburan memang tiada putusnya. Bahkan anda bisa menikmatinya tiap malam dengan penampilan  artis-artis idola jika mampu secara fisik dan keuangan.
Jakarta sangatlah kejam dengan topeng wajah kenikmatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar